Minggu, 15 Februari 2015

Apa saja perbedaan antara istilah "marketplace" (pada bisnis konvensional) dengan "marketspace" (yang terdapat pada e-Business)?



Dunia maya yang tercipta karena berkembangnya teknologi internet, secara tidak langsung membentuk sebuah pasar atau arena perdagangan tersendiri yang kerap dinamakan sebagai e-Marketplace (beberapa praktisi manajemen menyebutnya sebagai Marketspace). Sebagaimana pasar dalam pengertian konvensional, yaitu tempat bertemunya penjual dan pembeli, di dalam e- Marketplace berinteraksi pula berbagai perusahaan-perusahaan di dunia tanpa dibatasi oleh teritori ruang (geografis) maupun waktu. Beragam produk dan jasa dalam berbagai bentuknya dicoba ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan yang telah “go internet” ini dalam berbagai domain industri, sehingga menghasilkan suatu nilai dan volume perdagangan yang tidak kalah besar dari pasar konvensional. Di dalam dunia maya, secara prinsip, e-Marketplace berkembang melalui empat tahapan evolusi berdasarkan konsep yang dikembangkan oleh Warran D. Raisch.
Keempat tahapan evolusi tersebut masing-masing adalah: Commodity Exchanges, Value-Added Services, Knowledge Networks, Value Trust Networks

Commodity Exchanges
Pada bentuk awal ini, e-Marketplace merupakan arena tempat bertemunya berbagai pihak atau entiti yang memilki tujuan utama untuk berdagang (transaksi jual-beli). Produk atau jasa yang paling cocok untuk diperdagangkan dalam e- Marketplace ini adalah yang bersifat komoditas. Alasannya adalah karena selain sesuai dengan karakteristik transaksi dagang yang cepat dan berjangka pendek, barang-barang komoditas ini mudah sekali menentukan harganya sehingga tidak sulit jika dipertukarkan secara internasional (dengan memakai standar pembayaran semacam kartu kredit dan transfer bank). Perbedaan yang mendasar antara pasar konvensional dengan e-Marketplace jenis ini adalah pada konsep transparansi. Di sisi pembeli (buyer transparency), besar sekali manfaat yang diperoleh jika bertransaksi di pasar ini karena melalui internet harga-harga produk maupun jasa dapat secara transparan diketahui. Artinya, karena begitu banyaknya pemasok (suppliers) produk atau jasa yang sama, maka seorang calon pembeli dapat melakukan pengecekan dan perbandingan antara masing-masing harga yang ditawarkan tersebut, tentu saja dengan tujuan untuk mencari harga termurah. Selain harga, transparansi terhadap kualitas pelayanan, aturan garansi, fasilitas asuransi, dan jaminan pelayanan purna jual merupakan beberapa hal yang dapat pula diperbandingkan keberadaannya oleh para calon pembeli. Untuk produk-produk khusus, dimana tidak banyak pemasok yang menawarkannya, aspek transparansi dapat pula terlihat, karena pembeli dapat melakukan perhitungan tersendiri mengenai tingkat kewajaran harga yang ditawarkan pemasok tersebut (karena pada dasarnya sebuah perusahaan harus melalui beberapa tahap aktivitas/proses penciptaan produk yang dengan mudah dapat dihitung biayanya per tahap melalui pengecekan lansung di internet). Di sisi penjual pun manfaat transparansi dapat diperoleh (supplier tranparency). Manfaat pertama adalah diketahuinya tingkat kompetitif yang ada dengan cara mempelajari bagaimana para pesaingan bisnisnya berusaha merebut calon pembeli yang ada di internet. Dengan mengetahui hal tersebut, maka dengan mudah dapat disusun strategi bersaing yang efektif tanpa harus mengeluarkan biaya khusus (biasanya dialokasikan untuk mempelajari pasar dan perilaku pelanggan). Manfaat kedua adalah sebuah perusahaan pemasok dapat benar-benar memilih rekanan atau mitra kerja bisnisnya yang paling cepat, murah, dan berkualitas baik, karena dengan mudahnya pemasok tersebut dapat melakukan pengecekan terhadap kinerja mitra bisnis tersebut melalui internet. Mekanisme transparansi yang terjadi di e-Marketplace ini perlahan-lahan akan membentuk sebuah pasar perdagangan yang sangat efisien, yang terasa sulit dan membutuhkan waktu lama untuk terjadi di pasar konvensional. Bentuk-bentuk bisnis semacam lelang dan jual-beli produk retail merupakan primadona dalam arena perdagangan virtual ini.

Value Added Services
Perkembangan berikutnya dari e-Marketplace akan menuju kepada terbentuknya sebuah arena dimana terciptanya sebuah bentuk penawaran­penawaran baru terhadap sebuah metode jual-beli yang belum/sulit terjadi di pada pasar konvensional (value added services). Filosofi utama yang mendasari jenis perdagangan ini adalah suatu pandangan yang mengatakan bahwa setiap konsumen (atau calon pembeli) adalah unik, sehingga mereka sebenarnya mengharapkan untuk memperoleh atau dapat membeli produk atau jasa yang khusus sesuai dengan kebutuhan atau kesukaan masing-masing individu. Dengan kata lain, perusahaan harus mampu menghasilkan dan menawarkan produk atau jasa yang dapat di‑ tambahsulam-kan (tailor made) sesuai dengan keinginan unik pelanggan. Selain variasi produk yang dapat disesuaikan, harga, cara pengiriman, lama garansi, jenis asuransi, dan hal-hal lain pun dapat dipilih sesuka hati konsumen. Di e- Marketplace, hal ini sangat mudah dilakukan karena banyak sekali aspek-aspek penciptaan produk atau jasa yang dapat dengan mudah di-digitalisasi-kan. Semakin hal serupa tidak dapat dilakukan di pasar konvensional, semakin besar value added yang ditawarkan oleh e-Marketplace. Industri dengan produk -produk yang dapat di - digital-kan merupakan primadona di e-Marketplace ini seperti: media dan publikasi, musik dan rekaman, hiburan, kurir, dan lain sebagainya.

Knowledge Networks
Perkembangan berikutnya dari e-Marketplace adalah menuju ke sebuah komunitas yang berbasis pengetahuan (knowledge). Perusahaan adalah merupakan kumpulan dari sumber daya manusia dengan kompetensi dan keahlian yang beragam. Interaksi antara perusahaan dengan mitra bisnis, stakeholder (yang berkepentingan), dan konsumen merupakan tidak hanya merupakan sebuah komunikasi pasif belaka, namun di dalamnya terkandung aspek-aspek pengetahuan yang secara sadar atau tidak saling dipertukarkan. Lihatlah bagaimana dengan hanya berbekal fasilitas browsing dan situs-situs portal, seseorang yang sangat awam di bidang tertentu dalam waktu singkat dapat memiliki berbagai referensi berharga berkualitas tinggi untuk dipelajari. Tidak pernah terbayangkan sebelumnya bahwa hanya dengan berbekal email dan situs (homepage), seorang individu dapat mengembangkan bisnis dengan berbagai sumber daya data dan informasi yang telah tersedia gratis di internet. Di samping itu, perusahaa n pun dapat “belajar” banyak dari perusahaan-perusahaan lain, baik yang merupakan mitra bisnis atau pun para pesaingnya. Konsumen pun menjadi bertambah “pintar” karena hampir tidak ada lagi hal yang dapat disembunyikan oleh para penjual produk atau jasa. Hampir tidak ada lagi produk atau jasa dengan kualitas buruk yang mampu bertahan lama di pasaran karena konsumen akan “diberitahu” oleh sumber-sumber lain melalui internet mengenai produk atau jasa yang buruk mutunya tersebut. E-Marketplace ini secara tidak langsung akan meningkatkan kualitas perdagangan di dalam kehidupan manusia, karena sudah tidak ada lagi yang dapat dikelabui atau “dibodohi” oleh siapapun. Setiap tawaran, ajakan, data, maupun informasi dapat dengan mudah dicek kebenarnnya di internet.

Value Trust Networks
Akhirnya e-Marketplace akan berkembang ke sebuah jejaring yang merupakan pusat bertemunya berbagai individu, komunitas, institusi, perusahaan, bisnis, pemerintah, negara, dan entiti-entiti lain yang kehadirannya merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia.
Berbagai interaksi yang tidak efisien dan efektif lagi dilakukan di pasar konvensional akan segera beralih ke e-Marketplace. Komunitas manusia akan terbentuk di dunia maya berdasarkan kepentingannya masing-masing (workgroups). Tentu saja interaksi tersebut dapat terwujud jika jejaring e-Marketplace yang ada dapat dipercaya. Berbagai prasyarat yang harus dipenuhi oleh e-Marketplace untuk menuju kepada lingkungan tersebut di antaranya adalah: faktor keamanan dalam bertransaksi, jaminan privasi dalam berkomunikasi, adanya standar pertukaran informasi antar institusi yang disepakati, dan berlakunya hukum dunia maya yang efektif.
Pada akhirnya nanti, akan terjadi konvergensi yang utuh antara pasar konvensional dengan e-Marketplace. Apapun bentuknya nanti, yang pasti akan mendatangkan dampak positif dan negatif bagi kelangsungan hidup manusia. Yang penting untuk dicermati adalah bagaimana memanfaatkan kemajuan dan inovasi teknologi yang ada untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Tanpa adanya usaha ke arah itu, nischaya kehadiran teknologi justru akan mempercepat kemusnahan komunitas manusia di bumi ini. (Kanaidi Ken-Bandung : Alumni SMANSA Plg-Angkt"83)

Sabtu, 08 November 2014

Sewaan / Kontrakkan Rumah STRATEGIS - di TENGAH KOTA Bandung

Di kontrakan TANPA PERANTARA 

Rumah d/a : Jl. Nilem V No.25 Buah batu - Bandung
HUB : 0878 2298 4716  .... Pin BB : 27CBC148
 
Luas Rmh : 150 M2
Kondisi : Layak huni/Permanen (4 Kamar Tidur, 1 RUtama, 1 RKeluarga, 2 Kamar Mandi, Dapur),

Lokasi Strategis (Dekat Jalan Utama, Dekat ke Pertokoan / Pasar, Dekat ke Terminal & ke arah Jalan Toll, Dekat Sekolahan / Kampus / Perkantoran / Bank / Hotel HORISON / Hotel Sepuluh, Dekat Rumah Sakit Muhammadyah) - di TENGAH KOTA Bandung
 
Fasilitas : PDAM 24 jam, PLN 2200 KWh
Cocok Utk :
Rumah Tinggal/PerKantoran

Bisa Berikut / Plus Perabot

Contact :
Pak KEN Kanaidi
(Hp : 0812 2353 284 – 0878 22 98 4716)
-----------------------------------------------------

Sabtu, 27 Juli 2013

Laporan Tahunan PT Pos Indonesia (Persero) 2012, Peserta Annual Report Award (ARA)


ANNUAL REPORT PT Pos Indonesia (Persero) yang disusun oleh Tim IPO - PT Pos utk Pertama kalinya ikut ajang bergengsi "Annual Report Award (ARA)" 2013 . . . . . click di http://ipo-posindonesia.blogspot.com/

Rabu, 10 April 2013

Kanaidi, SE., M.Si sebagai Pembicara INTERNET MARKETING (e-Marketing) di Majesti Hotel Bandung, 09 April 2013

"Berbagai manfaat e-Marketing bagi para Pengusaha, Praktisi, Profesional, Dosen dan Mahasiswa", demikian diungkap dalam Workshop INTERNET MARKETING (e-Marketing) yang diselenggarakan oleh MBT-Konsultan dengan menghadirkan Kanaidi, SE., M.Si  sebagai Pemateri/Narasumber.

Topik Materi yang dibahas dalam Workshop/Pelatihan tersebut berkisar seputar :
-      Perkembangan dan Budaya Internet di Indonesia,
-      Dampak positif dan negatif dari Internet,
-      Pemahaman tentang  Internet Marketing (e-Marketing),
-      Top 10 Internet Marketing Strategies,
-      Tipe e-Marketing yang sering digunakan,
-      Manfaat e-Marketing bagi para Pengusaha, Praktisi, Profesional, Dosen dan Mahasiswa,
-      Cara PRAKTIS  Membuat Blog SPEKTAKULER,
-      Nine Strategies for SMART email Marketing.

Workshop/Pelatihan tersebut berlangsung lancar dan diikuti dengan antusias oleh para peserta yang berasal dari beberapa kota di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan yang dajukan oleh para peserta, yang sebagian besar berfokus pada pemanfaatan e-Marketing sebagai penunjang bisnis dan passive income, serta impact e-Marketing bagi dunia pendidikan.
hubungi :
Kanaidi, SE., M.Si  (Penulis Buku, Service Quality and Motivation Trainer, Dosen Marketing Management, Praktisi Bisnis)
kana_ati@yahoo.com atau kanaidi@poltekpos.ac.id
HP.08122353284
PIN bb : 27CBC148
Facebook : Kanaidi Ken

Senin, 10 Desember 2012

The role of 4PL as Supply Chain Integrator

Oleh : Roosaleh Laksono 
 (Publikasi pada : Proceeding Seminar Nasional Akuntansi - Bisnis (SNAB) 2012, 27 Maret 2012, ISSN : 2252-3936)

ABSTRACT 
Distribution of goods to get to the end customer in the supply chain is an important time right now, especially with the rapid global trade and the globalization of the industry is also part of an organization's growth and profitability. Supply chain system is related to logistic problems. Where the current logistic problems is the key strategic, efficiency and lead to excel in competition. One form of services related to logistics integrator problem is the Fourth Party Logistics ® or 4PL ® is a logistic service business model (Logistic Service Provider-LPS) and is a logistics outsourcing. This model of 4PL as an integrator of supply chain members, which all supply chain processes in supply chain management can be handled by a single 4PL assemble and address the issue of resources, capability, and utilization of information technology in an integrated organization. This is part of the transaction process more efficient (low transaction costs) that affect the pricing more competitive and efficient allocation of resources are all companies that do lead to excel in competition. The purpose of this paper is to examine the extent to which the role of fourth party logistics models 4PL ® or ® in the management of supply chains from several sources (empirical study), how to address the role of information technology integrators in logistic supply chain management. To know the purpose of the above authors will compare the application of the 4th Party Logistic models in several countries empirical study has been done.
Keywords: Supply Chain Integrator, 4th PL, Outsourcing LSP

Pendahuluan 
Dengan meningkatnya aktivitas globalisasi terutama pada bidang globalisasi industry dan perdagangan global selain dari itu begitu derasnya perkembangan teknologi informasi dan teknologi komunikasi, bisnis saat sekarang sedang mengembangkan dan mengorganisir masalah strategi, efisiensi dan pemanfaatan jaringan global. Jaringan tersebut merupakan logistic global yang focus pada integrasi sumber produk, produksi dan distribusi. Kegiatan industry global saat ini mengarah kepada suatu kegiatan yang dilakukan secara serentak yang artinya dilakukan bersama-sama melibatkan banyak organisasi lain untuk menciptakan (making) dan menghantarkan (moving) produk sampai ke customer akhir. Organisasi tersebut biasanya terdiri dari rangkaian pemasok (supplier), manufaktur, distributor, retailer, serta organisasi pendukung lainnya seperti perusahaan jasa logistic (outsourcing logistic provider) atau intregrator logistic yang sebagai bagian dari manajemen rantai pasok (Supply Chain Management-SCM). Dalam restrukturisasi rantai pasok yang dilakukan, dimana saat ini masalah logistic perlu ditangani secara terintegrasi yang optimal, efektif dan efisien dalam melaksanakan proses-proses atau kegiatan tersebut. Hal ini berkaitan dengan masalah efisiensi alokasi sumber daya perusahaan (resource allocation) yang semuanya dilakukan mengarah kepada unggul dalam .. ... (baca_selengkapnya)
Artikel lengkap dikompilasi oleh/hubungi :
Kanaidi, SE., M.Si (Penulis, Peneliti, PeBisnis, Trainer dan Dosen Marketing Management).
e-mail ke : kana_ati@yahoo.com atau kanaidi@poltekpos.ac.id
HP. 08122353284
------------------------------- 
Butuh Artikel/Jurnal Lainnya ?, click di :
Kami memiliki beberapa Artikel/Jurnal tentang :
                                                   
“Peluang BISNIS ONLINE” secara Sederhana……MINAT?... coba lihat (click) dulu di http://formulabisnis.com/?id=ken_kanaidi
 
E:\K A N A I D I\Data\My Docu\aKEN\PENELITIAN\Call Paper\SNAB 2012_UTAMA\17. Bisnis Internasional_ISSN 2252-3936